Minggu, 30 Desember 2012

SEROJA KEMBANG CINTA

Seroja kembang cinta
Kala sang surya membelai bumi
Di tepian pantai asmara yang kian bersemi
Hadirmu bersama angin menerbangkan imajinasi
Tatapan mata sendumu getarkan dawai hati
Senyum manismu merekah indah terpahat di sanubari
Penawar rindu yang kian tak bertepi

Wajah berseri menatap pasti
Bekunya rindu ini terurai dalam keheningan sepi
Asaku melayang saat kau kecup kening ini
Sejuta rasa berenang di tengah samudranya hati
Lalu tenggelam cintaku dalam sanubari bagai mimpi
Hangat terasa ciuman yang mendarat di pipi

Namun kehangatan cinta sekejap sirna tak bertepi
Kala untaian kata terangkai indah mengiris hati
Seroja kembang cintamu telah mati terkubur dalam hati
Sungguh derita di atas derita hidup ini
Biarlah luka menikam nurani

Aku terdiam sejenak menahan luka ini
Pilu membakar pertamina cinta yang bertahta di hati
Tetes air mata aku bendung agar tak membasahi pipi
kutatap wajah berseri yang berubah jadi misteri

Aku tak pernah menyadari
Pengorbanan cinta dan perhatianmu slama ini
Aku anggap persembahan cinta abadi
Ternyata hanya sebuah ilusi yang membuat pilu hati
Maafkan aku andai aku salah mengerti

Aku sadari.....
Seroja kembang cintamu telah mati
Kau kubur dalam hati
Membuat luka dan pilu hati ini




 

Jumat, 28 Desember 2012

ANGIN PAGI

Angin pagi....
Terbangkan imajinasi
Terangkai rasa pada bingkai mimpi
Tentang asmara yang terbungkus tirai sepi

Angin pagi menari...
Membawa terbang rindu ini
Menuju belantara rasa di sudut hati
Getarkan dawai asmara di sanubari

Angin pagi.....
Bisikan kata gelora jiwa abadi
Membasuh luka meraba hati
Membisik di relung sanubari pada tiap detik tiap mimpi

Angin pagi...
Terbangkan beku kerinduan ini
Pada kekasih pujaan hati yang tak pernah dengar kata hati
Tetes air mata meronta berharap cinta abadi
Namun apalah arti rindu ini bila aku tak mungkin bisa memiliki kau lagi