Semilir angin yang membawaku larut dalam keheningan
Sepi sepisau hati tanpa kau disisiku
Tertuang untaian kata sebagai jawaban syairmu
Terbentang luas telaga kegalauan hatimu saat kau ragukanku
Kau tak perlu galau dalam kehampaan mayamu
Karena tiap hembusan nafasku yang kurindukan hanya dirimu
Kau tak perlu merasa asing di hatiku
Karena seluruh cintaku kupersembahkan hanya untukmu
Detik- detik pengharapanmu aku belai lewat hembusan angin rindu
Sayang... kau tak perlu meragu
Sesungguhnya aku juga sangat hampa tanpamu
Kau tak perlu satukan garis- garis kehidupan ini
Karena garis kehidupanmu lurus ada di hatiku
Kala kubuka hatiku untukmu
Percayalah padaku
Untaian kata ini tercipta hanya untukmu
Sebagai jawaban atas kegundahanmu
Syair gubahanmu pecahkan bekunya rinduku
Kamis, 12 April 2012
Sabtu, 07 April 2012
IBU
Ibu...
Di tengah malam sunyi
Aku terisak sendiri
Hanya air mata yang menjadi saksi
Rinduku padamu ibu…
Ibu...
Belaian sayangmu masih membekas di kalbuku
Canda tawamu masih selalu membayang di pelupuk mataku
Aku sangat merindukanmu
Tiap waktu
Ibu...
Kenangan manis kita masih membekas di dada
Sampai saat ini masih kurasa
Tak pernah pudar meski Engkau telah tiada
Ibu....
Rindu ini terlalu menyesakkan dada
Teriring tetes air mata
Ketika anganku melayang pada indahnya saat kita bersama
Jeritan jiwaku memecah keheningan malam
Aku tersedu menahan pilu tanpamu
Tiada lagi tempat mengadu
Ibu...
Hanya doa yang bisa aku persembahkan
Agar Engkau mendapat ampunan
Amin
Di tengah malam sunyi
Aku terisak sendiri
Hanya air mata yang menjadi saksi
Rinduku padamu ibu…
Ibu...
Belaian sayangmu masih membekas di kalbuku
Canda tawamu masih selalu membayang di pelupuk mataku
Aku sangat merindukanmu
Tiap waktu
Ibu...
Kenangan manis kita masih membekas di dada
Sampai saat ini masih kurasa
Tak pernah pudar meski Engkau telah tiada
Ibu....
Rindu ini terlalu menyesakkan dada
Teriring tetes air mata
Ketika anganku melayang pada indahnya saat kita bersama
Jeritan jiwaku memecah keheningan malam
Aku tersedu menahan pilu tanpamu
Tiada lagi tempat mengadu
Ibu...
Hanya doa yang bisa aku persembahkan
Agar Engkau mendapat ampunan
Amin
Jumat, 06 April 2012
SESUATU DI HATIKU
Ada Sesuatu di hatiku
Yang tak mampu kugoreskan
Lewat pecahan kaca ujung pisau bahkan sembilu
Ada sesuatu di benakku
Yang tak bisa aku lukiskan
Lewat kuas maya pena bahkan pensil warna
Ada sesuatu di jiwaku
Yang tak bisa aku ungkapkan
Lewat kata, kalimat bahkan pribahasa
Ada sesuatu di sukmaku
Yang tak mampu kugubah
Lewat nada, syair, bahkan lagu
Sesuatu di hatiku
Hanya bisa aku rasakan sendiri
Sakiitt
Menyesakkan dada
Menggores luka
Sesuatu di hatiku
Hanya bisa aku nikmati sendiri
Bersyair pilu
Bernada galau
Berirama gundah
Bersimphoni resah
Semua kalut kurasa
Yang tak mampu kugoreskan
Lewat pecahan kaca ujung pisau bahkan sembilu
Ada sesuatu di benakku
Yang tak bisa aku lukiskan
Lewat kuas maya pena bahkan pensil warna
Ada sesuatu di jiwaku
Yang tak bisa aku ungkapkan
Lewat kata, kalimat bahkan pribahasa
Ada sesuatu di sukmaku
Yang tak mampu kugubah
Lewat nada, syair, bahkan lagu
Sesuatu di hatiku
Hanya bisa aku rasakan sendiri
Sakiitt
Menyesakkan dada
Menggores luka
Sesuatu di hatiku
Hanya bisa aku nikmati sendiri
Bersyair pilu
Bernada galau
Berirama gundah
Bersimphoni resah
Semua kalut kurasa
Senin, 02 April 2012
SIMPHONI RINDU
Simphoni rindu
Tatapan mata nan sayu
Getarkan dawai hatiku
Manis senyummu mengalun indah dihelaian sukmaku
Sikap lembutmu menyingkapkan tirai sutra sanubariku
Hangatnya pribadi dirimu hadirkan simphoni rindu
Salahkah aku
Bila aku mengagumimu
Dosakah aku
Bila aku mencintaimu
Meski tak mungkin memilikimu
Biarlah simphoni rinduku
Mengembara bersama bayangmu
Biarlah gelora asmaraku
Mekar mewangi di belantara sukmamu
Langit kelabu menangis pilu
Menatapku sayu
Kala simphoni rinduku
Mengalun merdu melangit membiru
Di hamparan hatimu
Apakah kau tahu…
Simphoni rinduku hanya untukmu?
Tatapan mata nan sayu
Getarkan dawai hatiku
Manis senyummu mengalun indah dihelaian sukmaku
Sikap lembutmu menyingkapkan tirai sutra sanubariku
Hangatnya pribadi dirimu hadirkan simphoni rindu
Salahkah aku
Bila aku mengagumimu
Dosakah aku
Bila aku mencintaimu
Meski tak mungkin memilikimu
Biarlah simphoni rinduku
Mengembara bersama bayangmu
Biarlah gelora asmaraku
Mekar mewangi di belantara sukmamu
Langit kelabu menangis pilu
Menatapku sayu
Kala simphoni rinduku
Mengalun merdu melangit membiru
Di hamparan hatimu
Apakah kau tahu…
Simphoni rinduku hanya untukmu?
Langganan:
Postingan (Atom)