Rindu ini....
Rindu di ladang senja
Luas terbentang di samudera cinta
Menggema di belantara jagat raya
Tapi.....
Kau tak pernah membuka mata
Melihat jingganya rindu di ladang senja
Kau hanya sibuk kerja
Membuat hati kecewa dan luka
Rinduku padamu....
Rindu di ladang senja
Rindu yang indah penuh warna
Cinta terhalang kabut sutra membangkitkan asa
Melepas hasrat menjadi nyata
Gerimis tangis menjadi teman setia
Kala rindu di ladang senja
Pelangi keraguan beraneka warna
Terjatuh aku ke sumur luka
Rabu, 18 Juli 2012
Senin, 16 Juli 2012
BAYANG YANG TAK PERNAH TENGGELAM
Bersama rintik hujan
Di kesunyian malam
Ketika nada rinduku merambat pelan
Kutemukan sebuah bayang yang tak pernah tenggelam
Rasa rindu di dasar hati kian menikam
Asaku gemulai menarikan hasrat jiwa yang mendalam
Gelisah menyanyikan kidung harapan yang kian suram
Mendendangkan bara mimpi yang tak kunjung padam
Bayang yang tak pernah tenggelam
Selalu hadir dikeheningan malam
Mengalir jernih ditepian sukma yang terdalam
Menaburkan impian bunga fajar yang makin kelam
Bayang yang tak pernah tenggelam
Menabur kerinduan yang tak tertahan
Menebar keresahan yang terbenam
Memupuk benih cinta di taman impian
Di kesunyian malam
Ketika nada rinduku merambat pelan
Kutemukan sebuah bayang yang tak pernah tenggelam
Rasa rindu di dasar hati kian menikam
Asaku gemulai menarikan hasrat jiwa yang mendalam
Gelisah menyanyikan kidung harapan yang kian suram
Mendendangkan bara mimpi yang tak kunjung padam
Bayang yang tak pernah tenggelam
Selalu hadir dikeheningan malam
Mengalir jernih ditepian sukma yang terdalam
Menaburkan impian bunga fajar yang makin kelam
Bayang yang tak pernah tenggelam
Menabur kerinduan yang tak tertahan
Menebar keresahan yang terbenam
Memupuk benih cinta di taman impian
Jumat, 13 Juli 2012
JALA ASMARA
Senyummu membasuh debu yang lekat di jiwa
Setiap waktu engkau tertawa
Sudut matamu memancarkan sejuta rasa
Menebarkan jala asmara
Untaian asa mengaburkan rasa yang tertanam
Menyanyikan keresahan yang terbenam
Menarikan kidung kerinduan yang tertahan
Mendendangkan duka yang terpendam
Menghalau luka yang mendalam
Tutur katamu mengalir sejuk bagai rintik hujan di malam kelam
Bagai semilir angin yang takkan pernah diam
Menebarkan jala asmara di masa silam
Seperti lampu temaran yang tak kunjung padam
Jala asmara
Melenyapkan segala duka
Menarikan badai rindu yang menggelora menyiksa
Inginnya asa berubah menjadi nyata
Setiap waktu engkau tertawa
Sudut matamu memancarkan sejuta rasa
Menebarkan jala asmara
Untaian asa mengaburkan rasa yang tertanam
Menyanyikan keresahan yang terbenam
Menarikan kidung kerinduan yang tertahan
Mendendangkan duka yang terpendam
Menghalau luka yang mendalam
Tutur katamu mengalir sejuk bagai rintik hujan di malam kelam
Bagai semilir angin yang takkan pernah diam
Menebarkan jala asmara di masa silam
Seperti lampu temaran yang tak kunjung padam
Jala asmara
Melenyapkan segala duka
Menarikan badai rindu yang menggelora menyiksa
Inginnya asa berubah menjadi nyata
RINAI MALAM DI THERESIA
Rinai malam di Theresia
Kusingkap tirai
Kutatap kelamnya malam nan rinai
Dari ventilasi kaca kutatap angin sepoi-sepoi
Nyamuk bernyanyi sambil menari riang memecah keheningan malam sunyi
Saat itu....
Hening malam beku yang masih setia menemaniku
Semuanya membisu ketika hatiku pilu
Sesekali kudengar rintihan dari balik pintu
Suara parau pasien yang terbaring mendesah mendayu
Semua telah tertidur lelap
Saat rinai malam semakin gelap
Aku berdiri meratap penuh harap
Segelas air putih dan pipet kupegang erat sambil merajut asa yang tersingkap
Terdengar sayup irama tetesan infus saat mata terpejam
Diiringi lirik merdu detak jarum jam
Menjadi simphoni pilu rinai malam
Aku sendiri tak pernah terpejam
Bayangmu tak pernah tenggelam
Kusingkap tirai
Kutatap kelamnya malam nan rinai
Dari ventilasi kaca kutatap angin sepoi-sepoi
Nyamuk bernyanyi sambil menari riang memecah keheningan malam sunyi
Saat itu....
Hening malam beku yang masih setia menemaniku
Semuanya membisu ketika hatiku pilu
Sesekali kudengar rintihan dari balik pintu
Suara parau pasien yang terbaring mendesah mendayu
Semua telah tertidur lelap
Saat rinai malam semakin gelap
Aku berdiri meratap penuh harap
Segelas air putih dan pipet kupegang erat sambil merajut asa yang tersingkap
Terdengar sayup irama tetesan infus saat mata terpejam
Diiringi lirik merdu detak jarum jam
Menjadi simphoni pilu rinai malam
Aku sendiri tak pernah terpejam
Bayangmu tak pernah tenggelam
Sabtu, 07 Juli 2012
BINGKAI BUNGA MIMPI
Bingkai bunga mimpi
Selalu menyapa anganku
Ditiap hamparan sepi malam kelam
Kala bayangmu memeluk erat hasratku
Direlung hati ini
Dipadati bingkai bunga mimpi
Berlabuh indah dalam samudra sanubari
Menapak fajar meraih cinta abadi
Menggapai harapan di musim semi
Di dalam pelangi jiwa ini
Tersemat bingkai bunga mimpi
Sebait hamparan yang selalu kunanti
Seindah lembaran biru yang suci
Rinduku tersusun rapi pada bingkai bunga mimpi
Silih berganti memadati petak- petak langit jiwa nan sunyi
Secerca harapan senyap sepisau hati
Menusuk tajam di rongga dada ini
Selalu menyapa anganku
Ditiap hamparan sepi malam kelam
Kala bayangmu memeluk erat hasratku
Direlung hati ini
Dipadati bingkai bunga mimpi
Berlabuh indah dalam samudra sanubari
Menapak fajar meraih cinta abadi
Menggapai harapan di musim semi
Di dalam pelangi jiwa ini
Tersemat bingkai bunga mimpi
Sebait hamparan yang selalu kunanti
Seindah lembaran biru yang suci
Rinduku tersusun rapi pada bingkai bunga mimpi
Silih berganti memadati petak- petak langit jiwa nan sunyi
Secerca harapan senyap sepisau hati
Menusuk tajam di rongga dada ini
BINGKAI LAMUNAN
Terbuka lebar bingkai lamunan
Dari malam kelam sampai fajar menghilang berganti pagi
Disambut mentari nan riang
Semilir angin membawa kabar ceria tentangmu
Sepi melangit menggores jiwa
Sekuntum mawar malu- malu merekah di pagi hari
Menghantarkan sebuah senyum sang pujaan hati
Dalam bingkai lamunan
Bunga terbangun menepis rindu
Senyum manismu membekas terlalu kekal untuk kukenang
Kenangan indah hilir mudik memadati lengkung petak- petak langit sukmaku
Ingin kuukir sejuta rasa memory manis di hari bahagiamu
Tapi apalah daya
Waktu tak berpihak padaku
Hanya asa panjang yang dibingkai lamunan
Mengalun di rongga langit jiwa
Lidahku kelu...
Bibirku bisu....
Hanya hati kecilku bercerita tentang rinduku kepadamu
Sebuah untaian doa dalam bingkai lamunan
Untukmu kekasihku tersayang
Moga di hari bahagiamu kau selalu dalam lindunganNya
Dan kau dapat merajut asamu bersama orang yang paling kau cinta
Menuju magligai bahagia
Dari malam kelam sampai fajar menghilang berganti pagi
Disambut mentari nan riang
Semilir angin membawa kabar ceria tentangmu
Sepi melangit menggores jiwa
Sekuntum mawar malu- malu merekah di pagi hari
Menghantarkan sebuah senyum sang pujaan hati
Dalam bingkai lamunan
Bunga terbangun menepis rindu
Senyum manismu membekas terlalu kekal untuk kukenang
Kenangan indah hilir mudik memadati lengkung petak- petak langit sukmaku
Ingin kuukir sejuta rasa memory manis di hari bahagiamu
Tapi apalah daya
Waktu tak berpihak padaku
Hanya asa panjang yang dibingkai lamunan
Mengalun di rongga langit jiwa
Lidahku kelu...
Bibirku bisu....
Hanya hati kecilku bercerita tentang rinduku kepadamu
Sebuah untaian doa dalam bingkai lamunan
Untukmu kekasihku tersayang
Moga di hari bahagiamu kau selalu dalam lindunganNya
Dan kau dapat merajut asamu bersama orang yang paling kau cinta
Menuju magligai bahagia
Langganan:
Postingan (Atom)